Kopi merupakan salah satu komoditi yang
memiliki nilai jual tinggi. Kopi umumnya bisa tumbuh mulai dari ketinggian 200
mdpl - 2.000 mdpl tergantung dari varietas yang ditanam. Harganya yang cukup
mahal membuat kopi menjadi salah satu komoditi yang digemari untuk ditanam
petani di Indonesia.
Di
Indonesia sendiri hampir seluruh kawasannya bisa ditanami kopi termasuk di
Bali. Di Bali, lebih tepatnya kabupaten Buleleng merupakan daerah penghasil kopi terbanyak. Dalam sejarahnya
kawasan desa Munduk yang terletak di kabupaten Buleleng merupakan kawasan
perkebunan kopi pada masa Belanda. Masa-masa kejayaan kopi di Desa Munduk
adalah era tahun 1920-an hingga sebelum tahun 1970. Sebab, pada tahun 1970,
banyak tanaman kopi yang dibabat kemudian digantikan cengkeh. Kondisi itu
terjadi karena harga kopi jatuh hingga sangat rendah. Namun Heritage Coffee
Bali melihat bahwa munduk memiliki potensi besar untuk kembali berjaya melalui komoditi kopi ini, untuk itulah
dibentuk Heritage Coffee Farm di kawasan desa Munduk. Terletak di ketinggian
kurang lebih 1.200 mdpl membuat varietas yang cocok dikembangkan adalah
varietas Arabika.
Tak
main-main di area seluas 70 are khusus ditanami varietas Arabika Komasti.
Arabika Komasti merupakan sub-varietas Arabika yang dikembangkan di Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao. Dikelola dengan profesional diharapkan dalam waktu 2
tahun sudah mampu menghasilkan buah pertamanya. Dalam budidaya, Heritage Coffee
Farm melakukan perawatan berkala mulai dari menghilangkan gulma, penyiraman
hingga pemberian pupuk untuk memastikan bibit kopi Arabika Komasti yang ditanam
tercukupi nutrisinya, sehingga nantinya akan menghasilkan biji kopi yang
berkualitas.
Dengan
perawatan intensif dan profesional, Heritage Coffee Farm memiliki tujuan untuk
menghasilkan kopi yang tergolong dalam specialty
coffee yang mampu bersaing dengan kopi-kopi yang berasal dari daerah
lainnya.